Mereka yang berkata Bumi Datar
[1]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Ibrahim akan hujahnya terhadap yang membantahnya tentang Rabb.
"Artinya : Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," [Al Baqarah : 258]
Maka keadaan keadaan matahari yang didatangkan dari timur merupakan dalil yang dhahir bahwa matahari berputar mengelilingi bumi.
[2]. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman juga tentang Ibrahim.
"Artinya : Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit,
dia berkata: 'Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar', maka tatkala
matahari itu terbenam dia berkata : 'Hai kaumku, sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.'" [Al-An'am : 78]
Jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi matahari niscaya Allah berkata: "Ketika bumi itu hilang darinya".
[3]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya
: Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka
berada disebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka
ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua
itu." [Al-Kahfi : 17]
Allah menjadikan yang condong dan menjauhi
adalah matahari, itu adalah dalil bahwa gerakan itu adalah dari
matahari, kalau gerakan itu dari bumi niscaya Dia berkata: "gua mereka
condong darinya(matahari)". Begitu pula bahwa penyandaran terbit dan
terbenam kepada matahari menunjukkan bahwa dialah yang berputar meskipun
dilalahnya lebih sedikit dibandingkan dilalah firmanNya "(condong) dan
menjauhi mereka)".
[4]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya
: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."
[Al-Anbiya' : 33]
Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata:"Berputar
dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal". Penjelasan itu
terkenal darinya.
[5]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat," [Al-A'raf : 54]
Allah
menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak
dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.
[6]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
"Artinya
: Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang banar; Dia
menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu
yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
[Az Zumar : 5]
FirmanNya: "Menutupkan malam atau siang" artinya
memutarkannya atasnya seperti tutup sorban menunjukkan bahwa berputar
adalah dari malam dan siang atas bumi. Kalau saja bumi yang berputar
atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berkata: "Dia menutupkan
bumi atas malam dan siang". Dan firmanNya: "matahari dan bulan, semuanya
berjalan", menerangkan apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari
dan bulan keduanya berjalan dengan jalan yang sebenarnya (hissiyan
makaniyan), karena menundukkan yang bergerak dengan gerakannya lebih
jelas maknanya daripada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.
[7]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengirinya," [Asy-Syam : 1-2]
Makna
(mengiringinya) adalah datang setelahnya. dan itu dalil yang
menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan atas bumi.
Seandainya bumi yang berputar mengeliligi keduanya tidak akan bulan itu
mengiringi matahari, akan tetapi kadang-kadang bumi mengelilingi
matahari dan kadang-kadang matahari mengeliling bulan, karena matahari
lebih tinggi dari pada bulan. Dan untuk menyimpulan ayat ini membutuhkan pengamatan.
[8]. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
"Artinya : Dan suatu tanda
(kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan
siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam
kegelapan, dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami
tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah
mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
[Yaa-Siin : 37-40]
Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas
dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui menunjukkan bahwa itu
adalah haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang
mengakibatkan terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu).
Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis
edar tersebut. Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi maka
penetapan garis edar itu bukannya untuk bulan. Peniadaan bertemunya
matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian
gerakan muncul dari matahari, bulan malam dan siang.
[9]. Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam berkata kepada Abu Dzar radhiallahu anhu dan matahari telah terbenam.
"Artinya
: Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi ?" Dia menjawab: "Allah
dan RasulNya lebih tahu". Beliau bersabda: "Sesungguhnya dia pergi lalu
bersujud di bawah arsy, kemudian minta izin lalu diijinkan baginya,
hampir-hampir dia minta izin lalu tidak diijinkan. Kemudian dikatakan
kepadanya: "Kembalilah dari arah kamu datang lalu dia terbit dari barat
(tempat terbenamnya) atau sebagaimana dia bersabda [Muttafaq 'alaih] [1]
PerkataanNya:
"Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari tempat
terbenamnya" sangatlah jelas sekali bahwa dia (matahari) itulah yang
berputar mengelilingi bumi dengan perputarannya itu terjadinya terbit
dan terbenam.
[10]. Hadits-hadits yang banyak tentang penyandaran
terbit dan terbenam kepada matahari, maka itu jelas tentang terjadinya
hal itu dari matahari tidak kepada bumi."
Boleh jadi disana masih
banyak dalil-dalil lain yang tidak saya hadirkan sekarang, namun apa
yang telah saya sebutkan sudah cukup tentang apa yang saya maksudkan.
Wallahu Muwaffiq."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar